Batu Bara RI Ditinggal Dunia: Pertanda Apa Gerangan?

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Di Tulisan Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Business, News, Indonesia, Dunia. Deskripsi Konten Business, News, Indonesia, Dunia Batu Bara RI Ditinggal Dunia Pertanda Apa Gerangan Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.

1.1. CV tinggi

Pada tanggal 29 Juni 2025, pasar batu bara global menghadapi dinamika baru. China, sebagai konsumen batu bara terbesar di dunia, menunjukkan penurunan permintaan impor yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi batu bara domestik yang mencapai rekor tertinggi, serta penurunan aktivitas pembangkit listrik tenaga batu bara di negara tersebut.

Asosiasi Batu Bara China memprediksi bahwa produksi batu bara akan melampaui konsumsi pada tahun 2025. Kondisi ini mengindikasikan potensi surplus pasokan yang dapat berlanjut hingga akhir tahun, meskipun terdapat ekspektasi peningkatan permintaan musiman selama musim panas.

Di sisi lain, badan perencana pusat China telah menginstruksikan peningkatan cadangan batu bara untuk pembangkit listrik hingga 10%. Kombinasi antara harga batu bara domestik yang rendah, permintaan yang lesu, dan persediaan yang melimpah di pelabuhan, menjadikan penurunan impor China sebagai sebuah konsekuensi logis.

Penurunan impor batu bara oleh China memberikan tantangan besar bagi perdagangan ekspor batu bara Indonesia. Harga batu bara yang rendah memberikan pukulan ganda bagi ekspor batu bara Indonesia. Analis sebelumnya telah memperkirakan bahwa tren penurunan impor ini kemungkinan akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Masalah utama bagi Indonesia adalah kualitas batu bara yang umumnya berkalori rendah. Kondisi ini berpotensi menyebabkan batu bara Indonesia ditinggalkan oleh China dan India, yang merupakan pembeli utama batu bara dari Indonesia. Data terbaru menunjukkan bahwa pembelian batu bara oleh China dan India dari Indonesia menurun lebih cepat dibandingkan penurunan keseluruhan impor batu bara termal mereka.

Vasudev Pamnani, Direktur di I-Energy Natural Resources, sebuah perusahaan perdagangan batu bara berbasis di India, menyatakan bahwa satu juta ton batu bara CV tinggi dapat menggantikan 1,2 hingga 1,5 juta ton batu bara dari Indonesia. Pernyataan ini menyoroti persaingan yang semakin ketat di pasar batu bara global.