Beras Oplosan Terbongkar: Ritel Ungkap Fakta Pasar dan Konsumen.
Newsmenit.com Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Dalam Tulisan Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Terinspirasi Oleh Economy, News, Indonesia, Dunia Beras Oplosan Terbongkar Ritel Ungkap Fakta Pasar dan Konsumen Simak artikel ini sampai habis
Table of Contents
Menyusul ramainya pemberitaan mengenai dugaan peredaran beras oplosan di pasar modern dan tradisional, serta meningkatnya kekhawatiran masyarakat, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) mengambil langkah proaktif. Ketua Umum APRINDO, Solihin, menyatakan bahwa isu ini berpotensi mengganggu kelancaran distribusi dan stabilitas harga pangan.
APRINDO telah menyurati Satgas Pangan Polri pada 24 Juli 2025, memohon arahan terkait langkah-langkah yang perlu diambil. Surat tersebut juga mengungkapkan kekhawatiran para peritel terkait isu beras oplosan yang semakin meluas.
Bareskrim Polri melalui Satgas Pangan telah melakukan penggeledahan, penyegelan, dan penyitaan di berbagai lokasi, termasuk tempat produksi, gudang, ritel, dan kantor yang terkait dengan barang bukti yang diperlukan untuk penyidikan. Tindakan ini dilakukan sebagai respons terhadap temuan beras oplosan.
Menurut Brigjen Helfi Assegaf dari Dirtipideksus Bareskrim Polri, dari hasil penyidikan sementara, ditemukan tiga produsen yang terlibat dalam pembuatan lima merek beras premium yang tidak sesuai mutu. Penyelidikan telah ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan.
Investigasi menunjukkan bahwa 59,78% beras premium yang diperiksa melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Modus operandi produsen adalah mengoplos beras menggunakan alat modern maupun manual.
Lokasi penggeledahan meliputi kantor dan gudang PT FS di Jakarta Timur dan Subang, Jawa Barat; kantor dan gudang PT PIM di Serang, Banten; serta Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta Timur.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan bahwa 85,56% beras premium yang diuji tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Selain itu, 21,66% lainnya memiliki berat riil yang lebih rendah dari yang tertera pada kemasan.
Menteri Pertanian Amran menegaskan bahwa temuan ini sangat merugikan konsumen. Kementan memperkirakan kerugian konsumen beras premium mencapai Rp 34,21 triliun per tahun, sementara konsumen beras medium berpotensi merugi hingga Rp 65,14 triliun.
APRINDO berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan mendistribusikan produk yang memenuhi standar mutu serta berasal dari sumber yang legal dan terpercaya. Arahan dari Kepala Satgas Pangan Polri akan menjadi acuan utama bagi APRINDO dalam menyusun imbauan kepada anggota dan landasan operasional di lapangan.
Bareskrim Polri telah merilis lima merek beras yang dinyatakan tidak sesuai mutu dan takaran berdasarkan hasil uji laboratorium. Setelah ini, Bareskrim akan melakukan pengecekan sampel ke laboratorium pengujian standar instrumen pascapanen pertanian.
Satgas Pangan Polri menelusuri data PT produsen beras yang terlibat dari penyelidikan terhadap 212 merek beras. Kasus ini terus bergulir dan menjadi perhatian utama pemerintah dan pelaku industri pangan.
Itulah informasi komprehensif seputar beras oplosan terbongkar ritel ungkap fakta pasar dan konsumen yang saya sajikan dalam economy, news, indonesia, dunia Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Bantu sebarkan dengan membagikan postingan ini. Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.
✦ Tanya AI