• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dominasi AS Runtuh: China Perkasa, Era Baru Dimulai!

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Pada Artikel Ini mari kita bahas Technology, News, Indonesia, Dunia yang lagi ramai dibicarakan. Tulisan Yang Mengangkat Technology, News, Indonesia, Dunia Dominasi AS Runtuh China Perkasa Era Baru Dimulai Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) di China semakin mengancam dominasi Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan teknologi AI asal China kini menunjukkan kemampuan yang hampir setara dengan para raksasa teknologi AS yang telah lebih dulu mapan di bidang ini.

Awal tahun ini, DeepSeek, sebuah perusahaan AI asal China, membuat gebrakan yang mengejutkan dunia, termasuk pasar saham dan perusahaan teknologi AS. Meskipun AS memiliki sejumlah perusahaan yang serius mengembangkan AI, posisi mereka kini sangat dekat dengan DeepSeek.

Negara-negara lain di berbagai belahan dunia juga mulai menunjukkan perkembangan teknologi AI yang signifikan, meskipun belum sepesat AS dan China. Perkembangan ini terlihat di Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.

Sebagian besar model AI yang ada saat ini menggunakan model seperti Llama dari Meta, DeepSeek, dan Mistral dari Perancis. ChatGPT juga telah mengumumkan akan menggunakan model sumber terbuka. Namun, jumlah model yang dihasilkan China masih lebih sedikit dibandingkan AS, yaitu 15 berbanding 40.

Menurut laporan Indeks AI dari Institute for Human Centered AI (HAI) Universitas Stanford, OpenAI dan Google bersaing ketat dalam pengembangan AI. Laporan tersebut juga menyoroti bahwa model-model AI dari China semakin mendekati performa model-model AS.

China juga dilaporkan menerbitkan lebih banyak makalah dan paten terkait AI dibandingkan AS. Perusahaan-perusahaan seperti OpenAI, pengembang ChatGPT, Meta, dan Google termasuk di antara yang terdepan dalam inovasi AI.

Vanessa Parli, direktur penelitian di HAI, menjelaskan bahwa R1 berada di peringkat yang sangat dekat dengan model performa terbaik dari OpenAI dan Google. Selain itu, banyak pemain baru yang bermunculan di seluruh dunia.

Eropa, misalnya, telah menghasilkan tiga model AI. Laporan HAI juga menyoroti menipisnya kesenjangan antara model terbuka, dari 8% menjadi 1,7% pada tahun lalu. Namun, mayoritas perusahaan masih menggunakan sumber tertutup, yaitu sekitar 60,7%.

Kesimpulan: Persaingan global dalam pengembangan AI semakin ketat, dengan China muncul sebagai pesaing utama bagi Amerika Serikat. Perkembangan ini mendorong inovasi dan membuka peluang baru di berbagai sektor industri.

Itulah informasi seputar dominasi as runtuh china perkasa era baru dimulai yang dapat saya bagikan dalam technology, news, indonesia, dunia Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat optimis terus dan rawat dirimu baik-baik. Jika kamu merasa terinspirasi semoga Anda menemukan artikel lainnya yang menarik. Sampai jumpa.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.