• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Harga Minyak Bergejolak: OPEC+ di Ujung Tanduk Pasar.

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Di Blog Ini aku ingin berbagi insight tentang Business, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Ulasan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Harga Minyak Bergejolak OPEC di Ujung Tanduk Pasar Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

Pada tanggal 30 Mei 2025, pasar minyak global diwarnai dengan ketidakpastian menjelang pertemuan penting OPEC+.

OPEC+ sebelumnya berencana untuk menyeimbangkan pasar dengan pemangkasan produksi. Namun, Interfax melaporkan bahwa Kazakhstan telah memberi tahu OPEC bahwa mereka tidak berencana untuk mengurangi produksi minyak mereka. Keputusan ini memicu perdebatan internal di antara anggota OPEC+.

Beberapa sumber menyatakan bahwa sikap Kazakhstan ini dapat mendorong diskusi ke arah peningkatan produksi yang lebih signifikan. Diketahui bahwa Kazakhstan telah melampaui target produksi OPEC+ selama beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan ketegangan di antara anggota lainnya.

Menurut Reuters, delapan anggota OPEC+ mungkin akan memutuskan untuk meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari (bph) untuk bulan Juli. Sumber lain mengindikasikan bahwa peningkatan yang lebih besar juga sedang dipertimbangkan.

Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail Mohamed Al Mazrouei, menekankan bahwa OPEC+ berusaha untuk menyeimbangkan pasar minyak dan perlu memperhatikan peningkatan permintaan.

Harga minyak mentah berjangka AS mengalami penurunan karena ekspektasi pasar terhadap peningkatan produksi OPEC+ untuk bulan Juli. Analis senior Phil Flynn menyoroti bahwa komentar dari mantan Presiden AS Donald Trump mengenai potensi perubahan tarif impor China juga memberikan tekanan pada harga minyak.

JPMorgan memperkirakan surplus global telah melebar menjadi 2,2 juta barel per hari, yang memerlukan penyesuaian harga untuk mendorong respons sisi penawaran dan memulihkan keseimbangan. Mereka memperkirakan harga akan tetap dalam kisaran saat ini sebelum turun ke level US$50-an pada akhir tahun.

Pada perdagangan Jumat, harga minyak mentah WTI terkoreksi 0,25% di level US$60,79 per barel. Harga sempat merosot setelah laporan Reuters mengenai potensi peningkatan produksi Juli yang lebih besar dari yang direncanakan.

Berikut adalah rangkuman poin-poin penting:

IsuDetail
Posisi KazakhstanTidak berencana mengurangi produksi
Potensi Peningkatan ProduksiDiskusi mengenai peningkatan produksi yang lebih besar dari 411.000 bph
Surplus GlobalMelebar menjadi 2,2 juta barel per hari
Harga Minyak WTITerkoreksi 0,25% di level US$60,79 per barel

Itulah penjelasan rinci seputar harga minyak bergejolak opec di ujung tanduk pasar yang saya bagikan dalam business, news, indonesia, dunia Saya berharap tulisan ini membuka wawasan baru cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Bagikan kepada sahabat agar mereka juga tahu. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.