• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

IHSG Besok Dibuka: Potensi Trading Halt Mengintai!

img

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini istimewa. Detik Ini mari kita ulas Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer saat ini. Catatan Singkat Tentang Business, News, Indonesia, Dunia IHSG Besok Dibuka Potensi Trading Halt Mengintai Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

    Table of Contents

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham global mengalami turbulensi akibat kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang berdampak pada lebih dari 160 negara, termasuk Indonesia. JPMorgan, dalam laporan terbarunya pada Kamis, 3 April 2025, memperingatkan bahwa kebijakan ini meningkatkan risiko resesi global.

JPMorgan juga menyoroti bahwa pembatasan perdagangan dan imigrasi dapat memicu masalah sisi pasokan jangka panjang yang menghambat pertumbuhan ekonomi AS. Pemerintah AS juga memberlakukan tarif balasan terhadap negara-negara yang dianggap melakukan praktik perdagangan yang tidak adil. Kementerian Perdagangan China merespons dengan cepat pada Jumat, 4 April 2025, dengan mengumumkan tarif sebesar 34% untuk semua produk AS.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa kebijakan AS yang disruptif telah diakui sebagai risiko terbesar bagi prospek ekonomi global sepanjang tahun ini. Kebijakan perdagangan AS kini dianggap kurang ramah terhadap dunia usaha dibandingkan perkiraan sebelumnya. Hal ini menandai dimulainya perang dagang yang berpotensi memicu gejolak dalam perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.

Sebelum pengumuman tarif pada 2 April (waktu AS), Goldman Sachs telah meningkatkan probabilitas resesi di AS menjadi 35% dari sebelumnya 20%, dengan alasan bahwa fundamental ekonomi tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya. Wall Street mencatat bahwa dalam dua hari perdagangan setelah pengumuman tarif Trump, kapitalisasi pasarnya meningkat lebih dari Rp80.000 triliun.

Era perdagangan bebas tampaknya telah berakhir setelah Presiden AS, Donald Trump, menetapkan tarif timbal balik ke 160 negara, termasuk Indonesia. Lembaga riset lain seperti Barclays, BofA Global Research, Deutsche Bank, RBC Capital Markets, dan UBS Global Wealth Management juga memperingatkan bahwa ekonomi AS menghadapi risiko resesi yang lebih tinggi jika tarif baru Trump tetap berlaku.

Nasdaq, indeks yang didominasi saham teknologi terbesar dunia, dan indeks pasar saham Argentina mengalami koreksi sekitar 12% dalam seminggu, memimpin kerugian terbesar di pasar saham internasional. Analis HSBC menambahkan bahwa indikator probabilitas resesi berbasis pasar saham menunjukkan bahwa pasar ekuitas telah memperhitungkan sekitar 40% kemungkinan resesi terjadi pada akhir tahun.

Barclays dan UBS memperingatkan bahwa ekonomi AS berisiko memasuki fase kontraksi, sementara analis lain memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara umum hanya akan berada di kisaran 0,1% hingga 1%. Saat ini, pasar masih dalam periode libur Idul Fitri, tetapi ketika pasar dibuka pada Selasa, 8 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami penurunan tajam, bahkan mungkin mengalami trading halt.

Pernyataan ini mengecewakan investor yang berharap kedua negara akan berunding sebelum mengambil langkah balasan. AS akan memberlakukan tarif bea impor dengan tarif dasar 10% pada semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain. Dampak ekonomi dapat diperburuk oleh potensi pembalasan, gangguan rantai pasokan, dan pukulan terhadap kepercayaan bisnis.

S&P Global juga menaikkan kemungkinan subjektif resesi di AS menjadi antara 30% hingga 35%, dari 25% pada Maret lalu. Sejumlah perusahaan sekuritas seperti Barclays, Goldman Sachs, RBC, dan Capital Economics memangkas target akhir tahun mereka untuk saham-saham AS.

Tarif impor ke China akan diberlakukan sebesar 34%, 20% untuk Uni Eropa, 25% untuk Korea Selatan, 24% untuk Jepang, dan 32% untuk Taiwan. Tarif ini disesuaikan sekitar setengah dari tarif yang negara-negara tersebut kenakan terhadap barang AS. Pergerakan VIX indeks yang naik terlalu cepat menjadi tanda bahwa pelaku pasar khawatir akan dampak yang lebih luas dari tarif itu ke ekonomi global, mengingat hal itu akan mengerek harga barang lebih mahal, sehingga inflasi diproyeksi mengetat lagi, bahkan potensi bisa terjadi resesi sampai krisis lagi.

Perlu dipahami bahwa pergerakan ViX index berlawanan arah dengan pergerakan pasar saham. Jadi, ketika indeks itu semakin naik, maka peluang pasar saham semakin terkoreksi sangat memungkinkan masih bisa berlanjut. Ekonomi global juga berisiko jatuh ke dalam resesi akibat kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Jika tarif Trump benar-benar resmi diterapkan, tarif dasar 10% pada 5 April dan yang lebih tinggi ke beberapa negara per 9 April, risiko resesi global akan naik, dari perkiraan awal 40% menjadi 60% sebelum akhir tahun ini. Tarif timbal balik itu menandai bahwa saat ini dunia sudah berubah cenderung pada kebijakan proteksionisme. Ketidakpastian akibat tarif Trump memicu indeks ketakutan pasar atau yang biasa disebut VIX index terbang lebih dari 50% dalam sehari. Dilansir dari Refinitiv, pada Minggu, 6 April 2025, pukul 08.00 WIB, kondisi pasar masih sangat fluktuatif.

Terima kasih atas kesabaran Anda membaca ihsg besok dibuka potensi trading halt mengintai dalam business, news, indonesia, dunia ini hingga selesai Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. share ke temanmu. lihat artikel lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.