Jakarta Belanja Online: Digitalisasi Pasar, Transaksi Kian Mudah.

Newsmenit.com Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Dalam Waktu Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang News, Indonesia. Pandangan Seputar News, Indonesia Jakarta Belanja Online Digitalisasi Pasar Transaksi Kian Mudah Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

1.1. Tantangan Pasar Tradisional:
2.1. Manfaat QRIS:
3.1. Fokus Penilaian Lomba:

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mendorong digitalisasi di pasar tradisional sebagai upaya meningkatkan inklusi keuangan dan memodernisasi sistem transaksi. Program ini tidak hanya menyasar pedagang, tetapi juga masyarakat luas, dengan harapan pasar tradisional tetap relevan di era digital.

Salah satu inisiatifnya adalah Lomba Digitalisasi Pasar 2025, yang tidak hanya menilai penerapan teknologi, tetapi juga kebersihan dan penataan fasilitas pasar. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati, berharap lomba ini dapat memacu perkembangan pasar tradisional.

Avit Alvian, seorang pedagang beras di Pasar Lenteng Agung, merasakan manfaat dari sistem pembayaran digital QRIS. Menurutnya, QRIS mempermudah transaksi dan menjadi bagian penting dari digitalisasi pasar. Pariyem, penjual kerupuk di pasar yang sama, juga mengakui bahwa penggunaan QRIS sejak tahun lalu meningkatkan jumlah pelanggannya.

Kepala OJK Jabodebek, Edwin Nurhadi, menjelaskan bahwa lomba ini bertujuan memperluas penggunaan QRIS, EDC, dan kanal non-tunai lainnya. Selain itu, lomba ini juga mendorong pedagang pasar untuk masuk ke dalam ekosistem perbankan dan digital.

Pramono Anung, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, menambahkan bahwa digitalisasi pasar tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga menekan potensi kejahatan seperti pencopetan dan premanisme. Dengan sistem pembayaran digital, perputaran uang palsu juga dapat dicegah.

Eli menjelaskan bahwa dari 153 pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya, 20 pasar tradisional dijadikan lokasi percontohan dalam lomba ini. Pasar-pasar tersebut dipilih secara acak dengan mempertimbangkan klasifikasi (kelas A, B, dan C) serta jumlah tempat usaha yang aktif.

Penilaian lomba terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek pasar yang dinilai oleh tim juri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta aspek digitalisasi perbankan yang dinilai oleh OJK dan Bank Indonesia berdasarkan laporan dari bank peserta.

Pemenang lomba akan diumumkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta. Mereka akan bersaing dalam beberapa kategori, seperti Program Literasi Teraktif, Digitalisasi Keuangan Terbaik, dan Akses Keuangan Termasif.

Inisiatif digitalisasi pasar ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan sentuhan teknologi, pasar tradisional dapat bersaing dengan toko modern dan tetap menjadi pusat ekonomi kerakyatan.

Tantangan Pasar Tradisional: Pasar tradisional menghadapi persaingan dari toko modern, perubahan gaya hidup masyarakat, dan munculnya teknologi pembayaran digital. Digitalisasi menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ini dan menjaga keberlangsungan pasar.

Manfaat QRIS: QRIS mempermudah pembayaran, mencegah perputaran uang palsu, dan memudahkan pedagang dalam menabung di bank. Penggunaan QRIS juga semakin populer di kalangan warga Jakarta, terutama generasi muda.

Fokus Penilaian Lomba: Penilaian lomba tidak hanya fokus pada kemudahan transaksi digital, tetapi juga kebersihan, keamanan, serta penataan fasilitas umum dan pedagang kaki lima. Implementasi digitalisasi keuangan di pasar secara menyeluruh juga menjadi fokus penilaian.