Koperasi Merah Putih: Peluang Modal Baru Mulai Juli!

Newsmenit.com Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Kini saya ingin membedah Economy, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari publik. Artikel Ini Menawarkan Economy, News, Indonesia, Dunia Koperasi Merah Putih Peluang Modal Baru Mulai Juli Yuk

Jakarta, 25 Juni 2025 - Kabar gembira bagi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih! Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan bahwa mulai 1 Juli 2025, Kopdes Merah Putih sudah dapat mengajukan pinjaman untuk mengembangkan usaha mereka.

“Kami baru saja menyelesaikan rapat koordinasi persiapan. Dana pinjaman sudah bisa diakses mulai 1 Juli,” ujar beliau usai rapat dengan berbagai Kementerian/Lembaga terkait.

Menurut rencana, Presiden Prabowo Subianto akan secara resmi meluncurkan program ini pada tanggal 19 Juli. Persiapan mock-up untuk 80.000 unit Kopdes telah diselesaikan hingga Juni ini.

Tiko, seorang pejabat yang akrab disapa, menjelaskan bahwa anggaran untuk setiap Kopdeskel Merah Putih akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Proposal pengajuan pinjaman harus rinci, mencakup rencana penggunaan modal secara efektif. “Kita memilih cara yang benar, bukan cara yang mudah,” tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyebutkan bahwa plafon pinjaman berkisar antara Rp 1 miliar hingga Rp 3 miliar per Kopdeskel Merah Putih.

Zulhas menambahkan bahwa saat ini, sekitar 65.000 unit Kopdes telah memiliki badan hukum yang sah. Diharapkan, seluruh Kopdeskel Merah Putih sudah memiliki legalitas lengkap pada akhir Juni.

Tiko menjelaskan lebih lanjut, “Misalnya, jika koperasi ingin menjadi agen sembako, proposal harus menjelaskan bagaimana modal akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.”

Pada rapat koordinasi terbatas yang diadakan pada 4 Juni lalu, Tiko memberikan contoh simulasi anggaran. Untuk koperasi skala kecil di desa, kebutuhan seperti satu truk dan gudang berukuran 100 meter persegi mungkin memerlukan sekitar Rp 1 miliar.

“Kami sedang mengukur skala kebutuhan masing-masing koperasi. Jadi, tidak semua akan mendapatkan Rp 3 miliar. Jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran koperasi serta desa masing-masing,” jelas Tiko.

Investasi dari pinjaman ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membangun gudang, membeli alat dan mesin pertanian, atau pengadaan truk. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat desa melalui pengembangan koperasi yang kuat dan mandiri.