• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Koudounaraioi: Tradisi Yunani Melepas Penat Lewat Kekacauan.

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Dalam Waktu Ini aku mau membahas informasi terbaru tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Catatan Penting Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Koudounaraioi Tradisi Yunani Melepas Penat Lewat Kekacauan, jangan sampai terlewat.

    Table of Contents

Di Desa Distomo, Yunani, sebuah tradisi unik bernama 'Koudounaraioi' atau 'Orang Lonceng' masih dilestarikan hingga kini. Tradisi ini, yang berakar dari zaman pra-Kristen, melibatkan warga yang mengenakan kostum unik dan lonceng besar, menari dan bersorak di jalan-jalan desa.

Menurut Wali Kota Distomo, Ioannis Stathas, perayaan ini bukan hanya tentang pelestarian budaya, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur atas kedatangan musim semi. Kami ingin memberikan kejutan bagi masyarakat, mengusir kesedihan dan beban hidup, ujarnya.

Karnaval Koudounaraioi, yang diadakan setiap tahun, menampilkan orang-orang yang berdandan dengan kulit domba atau kambing dan lonceng perunggu besar yang diikatkan di pinggang mereka. Mereka bergerak secara ritmis melalui desa, menciptakan suasana yang riuh dan penuh simbolisme.

Giorgos Papaioannou, Ketua Manusia Lonceng, menjelaskan bahwa tradisi ini bertujuan untuk menyadarkan jiwa dan membangkitkan semangat. Kami ingin mengingatkan mereka dan diri kami sendiri bahwa kami masih di sini, masih hidup, dan masih merayakan kehidupan, katanya.

Tradisi ini berakar pada perayaan kuno untuk menghormati Dionysus, dewa anggur, kesuburan, dan pesta. Seiring waktu, tradisi ini telah beradaptasi dan memasukkan unsur-unsur modern, namun tetap mempertahankan akar budayanya.

Amalia Papaioannou, seorang sejarawan dan kurator Museum Distomo, menjelaskan bahwa masyarakat agraris kuno menciptakan ritual ini untuk menolak nasib buruk dan mengundang keberuntungan. Tradisi ini memberikan ruang bagi semacam peran berbeda dalam masyarakat, orang-orang memakai topeng dan bisa bebas berbicara, ujarnya.

Distomo memiliki sejarah kelam, di mana pada Juni 1944, pasukan Nazi membantai ratusan warga sipil. Namun, tradisi Koudounaraioi terus dilestarikan oleh keturunan mereka sebagai bentuk perlawanan dan perayaan kehidupan.

Perayaan ini mencapai puncaknya pada hari Senin, yang menandai awal masa Prapaskah. Para pengunjung disambut dengan anggur dan sup kacang hangat, menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan.

Meskipun dulunya didominasi oleh laki-laki, kini tradisi ini telah terbuka untuk semua orang, termasuk anak-anak dan orang tua yang mengenakan kostum-kostum unik. Koudounaraioi adalah perayaan yang unik dan bersemangat yang terus menghidupkan Desa Distomo.

Demikianlah informasi seputar koudounaraioi tradisi yunani melepas penat lewat kekacauan yang saya bagikan dalam travel, indonesia, trens, dunia Selamat mengembangkan diri dengan informasi yang didapat Jaga semangat dan kesehatan selalu. Mari sebar informasi ini ke orang-orang terdekatmu. lihat juga konten lainnya. Sampai berjumpa.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.