Labubu Hasilkan Cuan: Bos Pop Mart Jadi Konglomerat!

Newsmenit.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Hari Ini mari kita teliti Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang banyak dibicarakan orang. Review Artikel Mengenai Lifestyle, News, Indonesia, Trends Labubu Hasilkan Cuan Bos Pop Mart Jadi Konglomerat Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.

1.1. Ringkasan Kesuksesan Pop Mart:

Demam Labubu, boneka monster berbulu yang tengah viral, telah mendongkrak popularitas Pop Mart International Group secara global. Fenomena ini, didorong oleh nostalgia masa kecil generasi Z dan milenial, telah mengubah lanskap industri mainan.

Pada tahun 2023, Pop Mart mencatatkan pendapatan fantastis sebesar US$ 1,8 miliar (sekitar Rp 29 triliun). Kesuksesan ini tak lepas dari konsep blind box atau kotak misteri yang memberikan kejutan dan kegembiraan bagi para kolektor. Tak heran, beberapa koleksi langka bahkan terjual hingga Rp 2,5 miliar di pelelangan.

Saking tingginya permintaan, stok Labubu seringkali langka. Beberapa penggemar bahkan rela mengantre sejak dini hari demi mendapatkan kesempatan memiliki mainan koleksi yang tengah digandrungi ini.

Pop Mart, yang didirikan oleh Wang Ning pada tahun 2010 sebagai toko mainan kecil di Beijing, kini menjelma menjadi raksasa bisnis dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 46,1 miliar (sekitar Rp 75 triliun). Wang Ning sendiri, di usia 38 tahun, kini menduduki peringkat ke-10 sebagai orang terkaya di China dengan kekayaan bersih mencapai US$ 22,7 miliar (sekitar Rp 369 triliun).

Dengan lebih dari 530 toko di seluruh dunia, taman hiburan di Beijing, dan 46 juta member di China, Pop Mart telah menjadi fenomena global. Kesuksesan Labubu, Crybaby, Molly, dan koleksi desainer lainnya telah mengukuhkan posisi Pop Mart sebagai penguasa pasar mainan koleksi.

Ringkasan Kesuksesan Pop Mart:

Aspek	Detail
Pendapatan 2023	US$ 1,8 Miliar (Rp 29 Triliun)
Kapitalisasi Pasar	US$ 46,1 Miliar (Rp 75 Triliun)
Jumlah Toko	Lebih dari 530 di seluruh dunia
Jumlah Member di China	46 Juta