• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Negara Kaya Raya Kebingungan: Mata Uang Terlalu Perkasa!

img

Newsmenit.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Di Situs Ini mari kita bahas keunikan dari Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer. Konten Yang Terinspirasi Oleh Business, News, Indonesia, Dunia Negara Kaya Raya Kebingungan Mata Uang Terlalu Perkasa Jangan lewatkan informasi penting

Pada tanggal 26 Oktober 2023, Bank Sentral Swiss (SNB) menghadapi tekanan berat untuk mengendalikan penguatan franc Swiss. Lonjakan nilai tukar ini, yang mencapai sekitar 9% terhadap dolar AS bulan ini, menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas harga dan prospek ekspor Swiss.

Meskipun SNB menyatakan tidak memanipulasi mata uang, mereka membuka peluang intervensi di pasar valuta asing jika inflasi terancam. Intervensi dianggap sebagai alat yang lebih efektif dibandingkan pemangkasan suku bunga, yang saat ini sudah rendah di angka 0,25%. Namun, intervensi membawa risiko geopolitik, seperti yang terjadi pada tahun 2020 ketika AS menuduh Swiss melakukan manipulasi mata uang.

Industri Swiss sangat berharap agar lonjakan mata uang safe haven ini dapat diredam sebelum memberikan pukulan lebih lanjut terhadap sektor yang sudah tertekan. Jean-Philippe Kohl dari Swissmem menyebut situasi ini sebagai bahan terakhir dalam koktail beracun bagi industri Swiss, mengingat permintaan global yang lemah dan ketidakpastian perdagangan.

Ekonom UBS, Maxime Botteron, berpendapat bahwa SNB mungkin sudah melakukan penjualan franc secara diam-diam dalam skala terbatas. Fokus pasar tertuju pada penguatan franc terhadap euro, mengingat 57% impor Swiss menggunakan euro, dibandingkan dengan hanya 13% yang menggunakan dolar.

Patrick Saner dari Swiss Re menilai bahwa intervensi semakin mungkin dilakukan, terutama karena nilai tukar riil efektif franc telah mencapai level tertinggi sejak 2015. Kecepatan dan besarnya lonjakan nilai tukar sejak awal April menjadi pemicu utama.

SNB berada dalam posisi sulit, antara mempertahankan stabilitas harga dan menghindari ketegangan dengan mitra dagang besar seperti AS. Investor melihat ketidakpastian meningkat dan instrumen berdenominasi dolar AS menjadi kurang menarik.

Beberapa pihak menyebutkan kemungkinan penerapan kembali suku bunga negatif, meskipun opsi ini tidak disukai oleh bank, penabung, dan dana pensiun karena pengalaman buruk dari tahun 2014 hingga 2022.

Kesimpulannya, SNB harus menavigasi situasi yang kompleks untuk menjaga stabilitas ekonomi Swiss di tengah tekanan global dan fluktuasi mata uang.

Sekian penjelasan detail tentang negara kaya raya kebingungan mata uang terlalu perkasa yang saya tuangkan dalam business, news, indonesia, dunia Saya harap Anda mendapatkan pencerahan dari tulisan ini kembangkan potensi diri dan jaga kesehatan mental. Mari sebar informasi ini agar bermanfaat. cek juga artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.