Pahitnya Kedai: Influencer Numpang Makan, Unggahan Raib!

Newsmenit.com Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Di Blog Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Food, News, Indonesia. Ringkasan Artikel Mengenai Food, News, Indonesia Pahitnya Kedai Influencer Numpang Makan Unggahan Raib Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.
- 1.1. Digital influence
Table of Contents
Fenomena influencer yang memanfaatkan popularitas mereka untuk mendapatkan keuntungan, seperti makanan gratis, semakin marak terjadi. Kisah ini dialami oleh Cikta, pemilik kedai nasi campur Melayu, yang merasa kesal dengan ulah sejumlah oknum influencer.
Cikta menceritakan pengalamannya tiga bulan lalu, ketika tiga orang mengaku sebagai influencer datang ke kedainya. Mereka meminta makanan gratis dengan iming-iming akan mempromosikan kedai tersebut melalui video di media sosial. Cikta awalnya enggan, namun atasannya mengizinkan.
Ketiga influencer tersebut memesan berbagai macam menu, mulai dari nasi campur, ikan kakap bakar, sambal sotong, hingga aneka minuman. Mereka berjanji akan segera mengunggah video ulasan makanan tersebut. Namun, hingga tiga bulan berlalu, janji tersebut tak kunjung ditepati.
Cikta merasa kecewa karena tidak ada satupun video atau promosi yang diunggah, padahal ia berharap promosi tersebut dapat mendatangkan keuntungan bagi kedainya. Memang sih bos saya sudah menghalalkan semua makanan yang mereka makan, tapi seharusnya mereka malu ya. Banyak pengunjung kami yang cuma mampu makan sama nasi dengan ayam saja, tapi mereka lebih mulia karena mereka bayar makan, ujar Cikta.
Kisah Cikta ini memicu beragam komentar dari warganet. Ada yang menyarankan agar Cikta memasang pengumuman biaya syuting bagi influencer, ada pula yang menyayangkan perilaku influencer yang hanya ingin makan gratis tanpa mempedulikan halal atau haramnya. Seorang warganet berkomentar, Ini bukan masalah sedekah makanan ya, tapi dalam konteks ini para influencer sering ambil kesempatan.
Kasus ini menyoroti pentingnya etika bagi seorang influencer. Popularitas seharusnya digunakan untuk memberikan dampak positif, bukan sekadar mencari keuntungan pribadi. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi para pemilik usaha untuk lebih berhati-hati dalam menerima tawaran promosi dari influencer.
Digital influence adalah kemampuan untuk mempengaruhi opini dan perilaku secara online. Namun, kemampuan ini harus diimbangi dengan tanggung jawab dan integritas.
Begitulah pahitnya kedai influencer numpang makan unggahan raib yang telah saya uraikan secara menyeluruh dalam food, news, indonesia Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda pertahankan motivasi dan pola hidup sehat. Mari berikan manfaat dengan membagikan ini. cek artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI