Raksasa Minyak Dunia Terancam Rugi Akibat Harga Anjlok!

Newsmenit.com Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Detik Ini mari kita bahas Business, News, Indonesia, Dunia yang lagi ramai dibicarakan. Konten Yang Berjudul Business, News, Indonesia, Dunia Raksasa Minyak Dunia Terancam Rugi Akibat Harga Anjlok Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.
- 1.1. Berikut adalah rangkuman penurunan harga minyak:
Table of Contents
Harga minyak dunia mengalami penurunan tajam pada awal April 2025, dipicu oleh kombinasi beberapa faktor signifikan. Salah satunya adalah peningkatan tarif oleh China terhadap produk-produk Amerika Serikat, yang memperdalam kekhawatiran akan perang dagang global dan potensi resesi.
Selain itu, keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak lebih cepat dari rencana awal juga memberikan tekanan pada harga. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah putusan pengadilan Rusia terkait fasilitas ekspor terminal Laut Hitam milik Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang mencegah penangguhan operasional.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 April 2025, harga minyak mentah Brent, sebagai patokan global, tercatat US$65,58 per barel, mengalami penurunan sebesar 6,5%. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan signifikan sebesar 7,4%, berakhir di US$61,99 per barel.
Langkah China memberlakukan tarif tambahan sebesar 34% pada barang-barang dari AS mulai 10 April semakin memperburuk situasi. Kebijakan ini memicu kekhawatiran akan inflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan sengketa dagang yang berkepanjangan, yang semuanya dapat membebani harga minyak.
Goldman Sachs merevisi proyeksi harga minyak untuk Desember 2025, menurunkan target harga Brent menjadi US$66 dan WTI menjadi US$62. Daan Struyven, Kepala Riset Minyak Goldman Sachs, menyatakan bahwa risiko terhadap proyeksi harga minyak yang telah dikurangi masih mengarah ke bawah, terutama untuk tahun 2026, mengingat meningkatnya risiko resesi dan pasokan OPEC+ yang lebih tinggi.
HSBC juga menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2025, dari 1 juta barel per hari (bph) menjadi 0,9 juta bph, dengan alasan tarif dan keputusan OPEC+.
Di tengah gejolak ini, perusahaan-perusahaan minyak besar di dunia menghadapi tantangan yang signifikan. Penurunan harga jual minyak akan berdampak pada pendapatan mereka, terutama dengan prospek perlambatan ekonomi global yang dapat menekan permintaan dalam jangka pendek.
Berikut adalah rangkuman penurunan harga minyak:
Jenis Minyak | Harga Penutupan (4 April 2025) | Perubahan |
---|---|---|
Brent | US$65,58 per barel | Turun 6,5% |
WTI | US$61,99 per barel | Turun 7,4% |
Sekian informasi detail mengenai raksasa minyak dunia terancam rugi akibat harga anjlok yang saya sampaikan melalui business, news, indonesia, dunia Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Jika kamu suka Terima kasih telah membaca
✦ Tanya AI