• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sarjana Menganggur: Nasib Ojol, Cermin Krisis Lapangan Kerja?

img

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini istimewa. Di Jam Ini saya mau menjelaskan manfaat dari Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang banyak dicari. Analisis Artikel Tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends Sarjana Menganggur Nasib Ojol Cermin Krisis Lapangan Kerja Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

Laporan terbaru dari Jobstreet by SEEK, Hiring, Compensation, and Benefits 2025, mengungkap dinamika pasar kerja Indonesia yang menarik. Meskipun kondisi ekonomi global penuh tantangan, 94% perusahaan di Indonesia tetap aktif merekrut tenaga kerja sepanjang tahun lalu.

Salah satu temuan yang menonjol adalah semakin pentingnya kemampuan Artificial Intelligence (AI) bagi para kandidat. Sebanyak 71% perusahaan kini mempertimbangkan penguasaan AI sebagai nilai tambah yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kerja semakin menuntut adaptasi terhadap teknologi baru.

Untuk menjaga motivasi karyawan, banyak perusahaan mulai mengandalkan bonus sebagai strategi utama. Ini menjadi indikasi bahwa perusahaan menyadari pentingnya memberikan apresiasi lebih kepada para pekerja di tengah ketidakpastian ekonomi.

Wisnu, seorang pengamat ketenagakerjaan, menekankan pentingnya bagi para fresh graduate untuk memanfaatkan teknologi. Hal ini bertujuan agar mereka tidak terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi mereka, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Selain itu, pemahaman teknologi juga dapat membantu mereka menghindari lowongan pekerjaan palsu yang semakin marak.

Sayangnya, laporan tersebut juga mencatat bahwa hanya 24% perusahaan yang mampu menaikkan gaji karyawan sesuai atau di atas tingkat inflasi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pekerja untuk menjaga daya beli mereka di tengah kenaikan harga barang dan jasa.

Secara keseluruhan, laporan Jobstreet ini memberikan gambaran komprehensif tentang tren rekrutmen, kompensasi, dan benefit di Indonesia pada tahun 2025. Perusahaan perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan tenaga kerja agar tetap kompetitif di pasar global.

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap sarjana menganggur nasib ojol cermin krisis lapangan kerja dalam lifestyle, news, indonesia, trends ini Semoga informasi ini dapat Anda bagikan kepada orang lain tetap bersemangat dan perhatikan kesehatanmu. Bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.