• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Shell Raja SPBU Dunia: Inilah 8 Penguasa Terbesar!

img

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Pada Saat Ini saya ingin berbagi pandangan tentang Business, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Artikel Ini Menyajikan Business, News, Indonesia, Dunia Shell Raja SPBU Dunia Inilah 8 Penguasa Terbesar Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

    Table of Contents

Pada tahun 2024, lanskap industri energi global diwarnai dengan fluktuasi kinerja keuangan dari berbagai perusahaan raksasa. PetroChina berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 2%, mencapai ¥164,68 miliar (sekitar $22,7 miliar). Pencapaian ini kontras dengan Sinopec, yang mengalami penurunan laba bersih sekitar 16,8% menjadi ¥50,3 miliar (sekitar $6,94 miliar).

Perusahaan energi asal Amerika Serikat, ExxonMobil, juga mengalami penurunan laba bersih sebesar 6,5% menjadi $33,7 miliar. Sementara itu, BP mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan, anjlok 97% menjadi hanya $381 juta dibandingkan dengan $15,2 miliar pada tahun 2023.

Indian Oil Corporation Ltd. (IOCL) melaporkan penurunan laba bersih konsolidasi sebesar 68% menjadi ₹13.507,84 crore (sekitar US$ 1,6 miliar) pada tahun fiskal 2024-2025.

Di sisi lain, Shell berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 16,5 miliar pada tahun 2024, didukung oleh jaringan SPBU terluas di dunia. Namun, pada tanggal 23 Mei 2025, PT Shell Indonesia mengumumkan pelepasan bisnis ritel SPBU-nya di Indonesia. Meskipun demikian, merek Shell akan tetap hadir di Indonesia dan pasokan BBM akan terus dilakukan oleh Shell.

Chevron Corporation juga mengalami penurunan laba bersih sebesar 17% menjadi $17,66 miliar pada tahun 2024, terutama disebabkan oleh harga minyak mentah yang lebih rendah dan margin penyulingan yang menyempit. TotalEnergies mencatatkan penurunan laba bersih sekitar 26% menjadi $15,8 miliar pada tahun 2024.

Dalam hal jaringan SPBU, PetroChina mengoperasikan 22.842 SPBU di seluruh China per 30 Juni 2024. Sinopec memiliki lebih dari 30.971 stasiun, menjadikannya salah satu peritel bahan bakar terbesar di dunia. ExxonMobil mengelola sekitar 21.000 stasiun di seluruh dunia, beroperasi di bawah merek Exxon, Mobil, dan Esso. BP mengoperasikan sekitar 21.200 stasiun di berbagai benua, sementara TotalEnergies mengoperasikan sekitar 16.000 SPBU di lebih dari 70 negara.

Hingga akhir tahun 2024, Pertamina mengoperasikan sekitar 7.868 SPBU di seluruh Indonesia. Di Amerika Serikat, terdapat 11.577 SPBU ExxonMobil per April 2025.

Industri ritel bahan bakar global terus berkembang, dengan fokus pada perluasan layanan, peningkatan kualitas bahan bakar, dan inisiatif keberlanjutan. Perusahaan-perusahaan energi raksasa dunia terus berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin beragam.

Sekian penjelasan tentang shell raja spbu dunia inilah 8 penguasa terbesar yang saya sampaikan melalui business, news, indonesia, dunia Terima kasih telah membaca hingga akhir selalu berpikir solusi dan rawat kesehatan mental. Bantu sebarkan dengan membagikan ini. Terima kasih sudah membaca

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.