Sritex Dikorupsi Lagi: Tujuh Saksi Diperiksa Kejagung!

Newsmenit.com Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Di Blog Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang News, Indonesia. Artikel Mengenai News, Indonesia Sritex Dikorupsi Lagi Tujuh Saksi Diperiksa Kejagung Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.
- 1.1. Jakarta, [Tanggal Hari Ini]
Table of Contents
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mendalami kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan anak perusahaannya oleh beberapa bank daerah. Pada Senin, 2 Juni 2025, Tim Jaksa Penyidik dari JAM PIDSUS kembali memeriksa sejumlah saksi.
Kasus ini melibatkan pemberian kredit dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBB) serta PT Bank DKI Jakarta kepada SRIL. Kejagung telah menetapkan tiga tersangka, yaitu Iwan Setiawan Lukminto (ISL), yang menjabat sebagai Direktur Utama PT SRIL periode 2005-2022, DS selaku pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank BJB tahun 2020, dan ZM selaku Direktur Utama PT Bank DKI Jakarta tahun 2020.
Menurut Direktur Penyidikan Jampidsus, Abdul Qohar, terdapat indikasi korupsi dalam pemberian kredit kepada Sritex, dengan total outstanding mencapai Rp3,58 triliun hingga Oktober 2024. Kredit tersebut berasal dari beberapa bank pemerintah.
Kejagung menyoroti adanya dugaan pelanggaran hukum dalam proses pemberian kredit. ZM dan DS diduga memberikan kredit tanpa analisis yang memadai dan tidak mematuhi prosedur serta persyaratan yang berlaku. Hal ini bertentangan dengan standar operasional prosedur bank dan Undang-Undang Perbankan.
Keterangan Kejagung pada Selasa, 3 Juni 2025, menyebutkan bahwa pemeriksaan saksi dilakukan terkait dugaan korupsi dalam pemberian kredit oleh PT Bank BJB, PT Bank DKI, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah kepada PT Sritex dan entitas anak usahanya atas nama tersangka ISL dkk.
Abdul Qohar juga menyoroti adanya kejanggalan dalam kinerja keuangan Sritex, di mana perusahaan mengalami keuntungan signifikan dalam satu tahun, namun kemudian mengalami kerugian besar di tahun berikutnya. Hal ini seharusnya menjadi perhatian sebelum pemberian kredit disetujui.
Selain itu, lembaga pemeringkat Moody's memberikan predikat BB- kepada Sritex, yang mengindikasikan risiko gagal bayar yang lebih tinggi. Padahal, pada tahun 2020, Sritex masih mencatatkan keuntungan sebesar Rp1,24 triliun.
Total utang Sritex dan anak perusahaannya mencapai Rp3.588.650.808.028,57 hingga Oktober 2024, yang berasal dari beberapa bank pemerintah, baik bank Himbara maupun bank milik pemerintah daerah.
Seharusnya, pemberian kredit tanpa jaminan hanya diberikan kepada perusahaan dengan peringkat A. Kasus ini masih terus didalami oleh Kejagung untuk mengungkap semua pihak yang terlibat dan memastikan penegakan hukum yang adil.
Itulah penjelasan rinci seputar sritex dikorupsi lagi tujuh saksi diperiksa kejagung yang saya bagikan dalam news, indonesia Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat tetap optimis menghadapi tantangan dan jaga imunitas. Ayo ajak orang lain untuk membaca postingan ini. jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI