Wahana Ekstrem Indonesia: Sertifikasi Khusus, Jaminan Keselamatan Wisatawan!

Newsmenit.com Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Disini mari kita telaah Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang banyak diperbincangkan. Pandangan Seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia Wahana Ekstrem Indonesia Sertifikasi Khusus Jaminan Keselamatan Wisatawan Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

Ketua Umum Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia (ARKI), Taufik A Wumu, menyoroti pentingnya sertifikasi khusus untuk wahana ekstrem di taman rekreasi Indonesia. Menurutnya, banyak wahana ekstrem saat ini beroperasi dengan sertifikat kategori risiko menengah, padahal seharusnya masuk kategori risiko menengah tinggi.

Taufik menjelaskan bahwa kesalahan penempatan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) menjadi penyebab utama masalah ini. Akibatnya, evaluasi dan inspeksi wahana ekstrem tidak menjadi kewajiban yang mandatori.

ARKI mengingatkan Kementerian Pariwisata untuk segera memberlakukan sertifikasi khusus bagi wahana-wahana ekstrem tersebut. Taufik menekankan pentingnya memiliki inspektur bersertifikasi internasional, idealnya dari Amerika Serikat, yang memiliki keahlian khusus dalam inspeksi wahana ekstrem.

“Inspektornya wajib memiliki sertifikat dari Amerika Serikat, mereka belajar di Orlando,” ujarnya. Sertifikasi ini penting untuk memastikan standar keamanan alat, meskipun belum mencakup aspek pengoperasian secara menyeluruh.

Taufik menambahkan bahwa pengelola taman rekreasi kini mulai menyadari pentingnya inspeksi mesin sebagai standar operasi yang rutin dijalankan. Beberapa taman rekreasi, seperti Jatim Park dan Mikie Funland, telah mulai melakukan inspeksi setelah terjadi insiden kecelakaan.

Namun, Taufik mengakui bahwa Indonesia masih memiliki keterbatasan jumlah inspektur bersertifikasi khusus wahana ekstrem. Selain itu, regulasi terkait sertifikasi wahana ekstrem juga belum tersedia di Indonesia.

“Indonesia belum punya regulasinya. Ini belum bisa dibuat di Indonesia karena pemerintah belum buat aturannya,” kata Taufik.

Menjamurnya wahana ekstrem yang digemari berbagai usia menjadi perhatian serius. Publik kini menuntut peran aktif Kementerian Pariwisata untuk memastikan keamanan wahana-wahana tersebut, terutama menjelang libur sekolah. Jangan sampai, setelah terjadi kecelakaan, barulah inspektur khusus didatangkan untuk memeriksa mesin.

Taufik menekankan pentingnya maintenance, bukan hanya perbaikan setelah kerusakan terjadi. “Mesin itu harus di-maintenance bukan di-repair,” tegasnya.

Ia menyayangkan kebiasaan di Indonesia yang cenderung reaktif. “Kebiasaan orang Indonesia itu rusak dulu, lalu mendapat sanksi sosial, baru diperbaiki,” pungkasnya.