Wanita Geram: Pesanan Makanan Hilang, Polisi Turun Tangan!

Newsmenit.com Selamat datang semoga kalian mendapatkan manfaat. Di Kutipan Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Food, News, Indonesia. Ulasan Mendetail Mengenai Food, News, Indonesia Wanita Geram Pesanan Makanan Hilang Polisi Turun Tangan Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.

Pada tanggal 22 April 2025, seorang pelanggan bernama Catherine, yang menggunakan kursi roda karena kondisi kesehatannya, mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat berbelanja online di supermarket Metro Inc. di Windsor, Ontario, Kanada.

Catherine, yang berusia 60 tahun, menggunakan aplikasi online untuk memesan kebutuhan rumah tangga, termasuk makanan, dengan total tagihan mencapai $230 atau sekitar Rp 3,8 juta. Namun, pesanan tersebut tak kunjung tiba.

“Pertamanya saya sangat terkejut,” ungkap Catherine, yang merasa frustrasi karena tidak mengetahui keberadaan pesanannya. Ia bahkan menduga apakah sopir pengantar menikmati pesanannya di rumah, termasuk cheesecake dan ham yang ia pesan.

Nomor telepon sopir pengantar tidak aktif, sehingga Catherine tidak dapat berkomunikasi. Pihak kepolisian Windsor mengonfirmasi telah menerima laporan terkait hilangnya belanjaan Catherine.

Perwakilan supermarket Metro Inc. menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Catherine dan mengklaim telah menangani kasus tersebut, namun menolak memberikan komentar lebih lanjut. Uber Eats, aplikasi yang digunakan Catherine untuk memesan, juga sedang menyelidiki kasus ini.

Kejadian ini bukan satu-satunya. Banyak netizen di forum media sosial seperti Facebook dan Reddit mengungkapkan pengalaman serupa terkait masalah pengiriman makanan di Kanada dan Amerika Serikat. Mereka mengeluhkan keterlambatan pengiriman, pesanan yang datang dalam keadaan rusak, atau bahkan hilang.

Seorang netizen bernama Sandy Sara Rankin mengaku mengalami hal serupa dengan pengiriman bahan makanan. Ia juga ditagih biaya tambahan oleh layanan pengiriman barang seminggu kemudian.

Kasus Catherine menyoroti masalah yang lebih luas terkait keandalan layanan pengiriman online, terutama bagi pelanggan yang memiliki keterbatasan fisik. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab perusahaan dalam memastikan pesanan sampai ke tangan pelanggan dengan aman dan tepat waktu.