• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

RI Berguru Pertanian ke Negara Lain: Swasembada Pangan!

img

Newsmenit.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Hari Ini aku ingin berbagi informasi menarik mengenai News, Indonesia. Artikel Ini Membahas News, Indonesia RI Berguru Pertanian ke Negara Lain Swasembada Pangan Baca sampai selesai untuk pemahaman komprehensif.

Jakarta, 5 Mei 2025 - Indonesia berencana mengadopsi teknologi pertanian canggih dari Belanda, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan hal ini usai kunjungan kerja selama seminggu ke Belanda.

Delegasi Indonesia, yang terdiri dari perwakilan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), rektor IPB, dekan Fakultas Pertanian Unhas, Fakultas Perikanan Unpad, serta tim dari Agrinas, mengunjungi Wageningen University, universitas pertanian terbaik di dunia. Tujuan utama kunjungan ini adalah mempelajari bagaimana Belanda, dengan wilayah yang relatif kecil, mampu menjadi eksportir produk pertanian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Teknologi yang ingin diadopsi Indonesia meliputi pengelolaan greenhouse (rumah kaca), vertical farming (pertanian vertikal), dan integrasi data berbasis AI. Sudaryono menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat mendukung penerapan teknologi desalinasi air laut menjadi air minum, serta pengembangan budidaya ikan nila di air payau sepanjang Pantura.

“Kita ingin belajar apa? Kita ini atau keinginan dari Presiden adalah swasembada pangan, ujar Sudaryono. Dengan teknologi itu, petani di Belanda bisa mendapatkan rekomendasi tanam yang sangat presisi. Kapan harus nanam apa, di mana, nutrisinya seperti apa, itu sudah bisa keluar dari sistem.”

Sudaryono menambahkan, Indonesia akan mempercepat pengembangan sistem data pertanian berbasis AI. Bagaimana Belanda itu mengintegrasikan semua komponen data, BMKG, kontur tanah, kesuburan, dan seterusnya dikumpulkan, di-AI-kan sehingga rekomendasi-rekomendasi itu bisa langsung diterima oleh petani-petani mereka. Kementerian Pertanian melalui Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) sudah mulai membangun pondasinya.

Meskipun demikian, Sudaryono menekankan bahwa adaptasi teknologi di Indonesia perlu disesuaikan dengan kondisi lokal. Otomatisasi penuh seperti di Eropa mungkin tidak sepenuhnya cocok di Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa kunjungan ke Belanda bukan sekadar jalan-jalan, melainkan upaya serius untuk meningkatkan sektor pertanian Indonesia.

Sebagai tindak lanjut, delegasi juga membuka peluang kolaborasi dengan alumni Indonesia yang bekerja di sektor pertanian dan perikanan di Belanda. Pemerintah Indonesia sebelumnya juga pernah menjalin kerjasama dengan China dalam upaya membangun ketahanan pangan, dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai lumbung padi.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan ri berguru pertanian ke negara lain swasembada pangan dalam news, indonesia ini Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selalu bersyukur dan perhatikan kesehatanmu. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. Terima kasih atas kunjungan Anda

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.