Ironi Negeri: Mimpi Kerja Tinggi, Realita Gaji Tak Berarti.

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Disini mari kita ulas Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer saat ini. Konten Yang Menarik Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Ironi Negeri Mimpi Kerja Tinggi Realita Gaji Tak Berarti Segera telusuri informasinya sampai titik terakhir.
- 1.1. Jakarta, CNBC Indonesia
Table of Contents
Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyoroti serius isu ketenagakerjaan di Indonesia. Pada kuartal I-2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,87% (year on year), jauh dari tren satu dekade terakhir yang stabil di sekitar 5%.
Menurut Arief, salah satu faktor utama yang mempengaruhi ekonomi Indonesia adalah ketersediaan pekerjaan yang layak. Pekerjaan yang tidak layak ditandai dengan produktivitas usaha yang rendah dan penghasilan yang minim bagi pekerja.
Data Februari 2025 menunjukkan bahwa rata-rata upah pekerja secara nasional adalah Rp 2,84 juta, meningkat dibandingkan Februari 2024 sebesar Rp 2,76 juta. Namun, jika dilihat berdasarkan sektor pekerjaan, terdapat perbedaan signifikan dan bahkan penurunan di beberapa sektor.
Beberapa sektor dengan upah rata-rata tertinggi adalah pertambangan (Rp 5,09 juta), pengadaan listrik dan gas (Rp 5,04 juta), serta aktivitas keuangan dan asuransi (Rp 4,88 juta). Sebaliknya, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki upah yang lebih rendah.
Berikut adalah perbandingan upah di beberapa sektor:
Sektor | Upah Rata-rata (Februari 2025) |
---|---|
Pertambangan | Rp 5,09 juta |
Pengadaan Listrik dan Gas | Rp 5,04 juta |
Aktivitas Keuangan dan Asuransi | Rp 4,88 juta |
Informasi dan Komunikasi | Rp 4,00 juta (turun dari Rp 4,62 juta pada Februari 2024) |
Industri Pengolahan | Rp 3,09 juta |
Konstruksi | Rp 3,21 juta |
Aktivitas Profesional dan Perusahaan | Rp 3,97 juta |
Akomodasi dan Makan Minum | Rp 2,42 juta |
Perdagangan | Rp 2,67 juta |
Arief menjelaskan bahwa pekerjaan yang tidak layak, dengan penghasilan yang tidak memadai, berdampak negatif pada daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Sektor-sektor yang kurang produktif dan memberikan upah rendah masih mendominasi lapangan pekerjaan di Indonesia.
Jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang, meningkat dibandingkan Februari 2024 yang sebanyak 7,19 juta orang. Mayoritas pengangguran berusia 15-24 tahun, mencapai 3,55 juta orang.
Meskipun jumlah pengangguran usia muda sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini tetap menjadi perhatian. Selain itu, terdapat juga pengangguran dari kelompok usia lain, seperti 35-44 tahun (684.028 orang), 45-54 tahun (528.796 orang), dan seterusnya.
Berdasarkan data BPS Februari 2025, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi tempat mencari nafkah utama bagi sebagian besar pekerja di Indonesia, diikuti oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan.
Pada tanggal 18 Juli 2025, Arief menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pekerjaan dan upah agar daya beli masyarakat meningkat dan ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih kuat.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan ironi negeri mimpi kerja tinggi realita gaji tak berarti dalam business, news, indonesia, dunia ini sampai akhir Jangan ragu untuk mencari tahu lebih banyak dari berbagai sumber tingkatkan keterampilan komunikasi dan perhatikan kesehatan sosial. silakan share ke temanmu. Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.
✦ Tanya AI