Nikel RI Diserang: Dalang Ketakutan di Balik Layar?

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Saat Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Pemahaman Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Nikel RI Diserang Dalang Ketakutan di Balik Layar jangan sampai terlewat.
Table of Contents
Pada April 2024, Andrew Forrest, seorang tokoh terkemuka di industri pertambangan Australia, menyampaikan seruan kepada China untuk memperketat standar lingkungan dalam rantai pasokan globalnya. Secara khusus, ia menyoroti praktik pemrosesan nikel di Indonesia, yang dituding kurang memperhatikan kelestarian lingkungan karena ketergantungan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara untuk mendukung operasional smelter.
Presiden terpilih Prabowo Subianto, dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 pada 9 Oktober 2024, menegaskan komitmen Indonesia untuk melanjutkan hilirisasi. Beliau menyatakan bahwa upaya swasembada pangan, energi, dan hilirisasi adalah kunci untuk masa depan bangsa, meskipun ada pihak-pihak yang meragukan atau tidak menyukai kemajuan Indonesia.
Pembangunan pabrik High-Pressure Acid Leaching (HPAL), yang digunakan untuk mengolah bijih laterit, memerlukan investasi yang signifikan dibandingkan proyek sulfida. Proses ini seringkali menghadapi tantangan biaya dan teknis yang besar.
Forrest, yang juga menjabat sebagai ketua Fortescue Metals Group, menyarankan produsen kendaraan listrik untuk berhati-hati terhadap nikel yang berasal dari Indonesia, karena proses ekstraksinya dapat berdampak besar pada lingkungan.
Sebagai respons, banyak perusahaan di Indonesia memilih untuk mengintegrasikan lokasi tambang dengan smelter dan fasilitas pengolahan pasca-tambang dalam satu lokasi terpadu.
Sementara HPAL banyak digunakan untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV), teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) lebih umum digunakan dalam hilirisasi nikel untuk produksi stainless steel.
Kebijakan hilirisasi nikel Indonesia, yang dimulai pada tahun 2014, telah menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam produksi nikel global. Inovasi teknologi di perusahaan-perusahaan Indonesia membuat nikel Indonesia semakin diminati di pasar baterai EV yang berkembang pesat, menjadi pesaing langsung bagi nikel dari Australia dan Kanada.
Sebagai perbandingan, divisi nikel Broken Hill Proprietary (BHP), perusahaan raksasa Australia, mengalami kerugian hampir US$200 juta dalam enam bulan terakhir, dengan harga nikel rata-rata US$18.600 per ton.
Dalam pengolahan laterit, metode counter-current decantation digunakan untuk memisahkan padatan dan cairan. Teknologi ini banyak digunakan oleh perusahaan besar seperti Tsingshan, Virtue Dragon, dan Harita Nickel (untuk proyek feronikel, bukan HPAL).
Pada tahun 2023, Indonesia menyumbang 53,1% dari pasokan nikel global, dan diperkirakan akan mencapai 2,1 juta metrik ton pada akhir tahun 2024.
Teknologi RKEF menawarkan keunggulan berupa biaya operasional yang relatif stabil, terutama jika tersedia pasokan listrik yang murah.
Perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan teknologi HPAL antara lain Harita Nickel, PT Huayue Nickel Cobalt, PT Youshan Nickel Indonesia, dan PT QMB New Energy Materials.
Analis dari Benchmark Mineral Intelligence, Harry Fisher, memperkirakan bahwa biaya produksi per ton di sektor nikel Indonesia berkisar antara US$5.000 hingga US$15.000 per ton.
Selain untuk industri stainless steel, nikel merupakan komponen penting dalam baterai lithium-ion, yang semakin penting seiring transisi global menuju energi bersih.
Indonesia kini tidak hanya mengekspor feronikel ke China, tetapi juga telah meningkatkan produksi nikel matte, yaitu nikel berkualitas tinggi yang digunakan untuk baterai.
Australia, di sisi lain, unggul dalam produksi nikel sulfida, yang lebih langka dan cenderung lebih mahal untuk ditemukan dan ditambang.
Sejak tahun 2014, Indonesia telah melarang ekspor nikel mentah untuk mendorong hilirisasi industri dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri. Kebijakan ini memicu gugatan dari Uni Eropa ke WTO, namun Indonesia berpendapat bahwa kebijakan tersebut melindungi kepentingan nasional dan mengoreksi ketidaksetaraan dalam aturan perdagangan global.
Selain larangan ekspor, dukungan investasi langsung dari China serta pembiayaan konsesional juga membantu Indonesia mengokohkan posisinya sebagai produsen nikel olahan terbesar di dunia.
Untuk nikel, Australia harus fokus menjual produk premium ke rantai pasok Amerika Utara dan Uni Eropa, serta mendorong harga global yang lebih berkelanjutan sambil memperbaiki standar sosial dan lingkungan di wilayah tambang demi menjaga legitimasi sosial dan keberlanjutan jangka panjang.
Sementara itu, banyak perusahaan nikel di Indonesia yang meningkatkan penerapan ESG (Environmental, Social, and Governance), salah satunya dengan mengikuti audit IRMA (Initiative for Responsible Mining Assurance), yang merupakan standar global untuk praktik pertambangan yang bertanggung jawab.
Harita telah mengikuti audit IRMA secara sukarela pada tahun 2024, dan PT Vale Indonesia juga telah mendaftarkan situs Sorowako untuk diaudit secara independen sesuai standar IRMA.
Langkah-langkah seperti mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan standar internasional seperti HPAL dan IRMA menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia terus bergerak menuju bisnis yang berkelanjutan.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan nikel ri diserang dalang ketakutan di balik layar dalam business, news, indonesia, dunia ini Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua selalu berpikir positif dan jaga kondisi tubuh. bagikan kepada teman-temanmu. Sampai jumpa lagi
✦ Tanya AI