• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Perang Dagang Pertama? Bukan Amerika Serikat, Negara Ini Pelakunya!

img

Newsmenit.com Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Pada Postingan Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai News, Indonesia. Pembahasan Mengenai News, Indonesia Perang Dagang Pertama Bukan Amerika Serikat Negara Ini Pelakunya Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.

Pada tahun 1651, Inggris mengesahkan Navigation Acts, sebuah kebijakan yang bertujuan untuk menantang dominasi perdagangan Belanda yang saat itu sangat kuat. Kebijakan ini, seperti yang dijelaskan dalam Capitalism and the Sea (2021), menjadi pemicu serangkaian persaingan sengit antara kedua negara untuk menguasai jalur perdagangan maritim.

Inggris, merasa dirugikan oleh keunggulan Belanda dalam perdagangan global abad ke-17, memberlakukan aturan yang melarang kapal asing, terutama kapal Belanda, untuk mengangkut barang ke Inggris dan koloninya. Pengecualian diberikan hanya jika nakhoda kapal tersebut adalah warga negara Inggris. Langkah ini secara langsung menantang hegemoni Belanda di lautan.

Meskipun kapal-kapal Inggris mulai menunjukkan eksistensinya, Belanda tetap memiliki keunggulan signifikan berkat jaringan pelayaran global yang luas, termasuk akses ke jalur rempah-rempah yang kaya dari Nusantara (Indonesia). Ketegangan akibat Navigation Acts terus meningkat, dengan penyitaan kapal-kapal Belanda yang memicu konflik.

Konflik ini akhirnya meledak menjadi perang terbuka pada tahun 1652, yang dikenal sebagai Perang Inggris-Belanda I (Anglo-Dutch War). Perang ini menandai babak baru dalam persaingan ekonomi dan politik antara kedua negara.

Meskipun kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh AS terhadap China, Indonesia, dan negara lain di era modern ini mencerminkan bentuk proteksionisme global yang baru, sejarah mencatat bahwa praktik semacam ini telah ada jauh sebelumnya. Navigation Acts pada tahun 1651 adalah contoh klasik dari kebijakan proteksionis yang digunakan untuk melindungi kepentingan ekonomi suatu negara dan menantang dominasi perdagangan negara lain.

Tabel Perbandingan:

Kebijakan Tujuan Utama Akibat
Navigation Acts (1651) Menantang dominasi perdagangan Belanda Perang Inggris-Belanda I
Tarif Tinggi AS (Era Modern) Melindungi industri dalam negeri Ketegangan perdagangan global

Begitulah perang dagang pertama bukan amerika serikat negara ini pelakunya yang telah saya bahas secara lengkap dalam news, indonesia Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi optimis terus dan rawat dirimu baik-baik. sebarkan postingan ini ke teman-teman. terima kasih banyak.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.