Rinjani Berduka: Evaluasi Pendakian Usai Tragedi Juliana.

Newsmenit.com Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Pada Detik Ini saya ingin berbagi pandangan tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang menarik. Artikel Dengan Tema Travel, Indonesia, Trens, Dunia Rinjani Berduka Evaluasi Pendakian Usai Tragedi Juliana Dapatkan informasi lengkap dengan membaca sampai akhir.
- 1.1. Insiden Pendakian Gunung Rinjani dan Gunung Muria (Juni 2025):
Table of Contents
Menyusul serangkaian insiden tragis yang melibatkan pendaki gunung, termasuk kematian Juliana Marins, seorang pendaki asal Brasil, di Gunung Rinjani, pemerintah Indonesia mengambil langkah serius untuk meningkatkan keselamatan pendakian. Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, bersama Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii, mengadakan evaluasi menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian.
Pertemuan yang berlangsung pada Senin, 30 Juni 2025, di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, menghasilkan beberapa poin penting. Raja Juli Antoni menekankan bahwa pemerintah tidak anti kritik dan terbuka terhadap masukan untuk perbaikan. Kami akan mengevaluasi segera total prosedur pengamanan SOP secara umum, ujarnya.
Salah satu fokus utama adalah pemasangan papan penanda di area berbahaya dan penerapan teknologi pelacak seperti Radio Frequency Identification (RFID) atau Emergency Locator Transmitter (ELT) yang dipasangkan di gelang pendaki. Tujuannya adalah agar kondisi darurat dapat terdeteksi dan direspon dengan lebih cepat.
Selain itu, Raja Juli Antoni juga mengusulkan adanya daftar level atau tingkat bahaya pendakian untuk setiap gunung di Indonesia. Sehingga misalkan kalau belum pernah naik gunung A yang kedaruratannya lebih kecil maka tidak boleh naik gunung B dan sebagainya, jelasnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan pendaki memiliki pengalaman dan kemampuan yang sesuai dengan tingkat kesulitan gunung yang akan didaki.
Kementerian Kehutanan juga berencana meningkatkan sertifikasi pemandu pendakian. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme pemandu, sehingga mereka dapat memberikan panduan yang lebih baik dan membantu mencegah kecelakaan.
Raja Juli Antoni dan Basarnas juga menandatangani kerja sama kedaruratan untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas dalam penanganan situasi darurat di gunung. Pemerintah juga akan meningkatkan kapasitas relawan yang memiliki potensi besar dalam penyelamatan korban.
Tragedi di Gunung Rinjani bukan satu-satunya insiden yang memicu evaluasi ini. Sebelumnya, seorang pendaki asal Malaysia, Rennie Abdul Ghani, juga tewas di Gunung Rinjani. Di hari yang sama saat jenazah Juliana ditemukan, pendaki asal Indonesia, Jovita Diva Prabudawardani, tewas di Gunung Muria.
Insiden Pendakian Gunung Rinjani dan Gunung Muria (Juni 2025):
Tanggal | Gunung | Korban | Kewarganegaraan | Keterangan |
---|---|---|---|---|
23 Juni 2025 | Rinjani | Juliana Marins | Brasil | Meninggal dunia |
24 Juni 2025 | Muria | Jovita Diva Prabudawardani | Indonesia | Meninggal dunia |
Dengan serangkaian langkah ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan keselamatan pendakian gunung di Indonesia dan mencegah tragedi serupa terulang kembali.
Sekian ulasan komprehensif mengenai rinjani berduka evaluasi pendakian usai tragedi juliana yang saya berikan melalui travel, indonesia, trens, dunia Terima kasih atas kepercayaan Anda pada artikel ini selalu berpikir kreatif dalam bekerja dan perhatikan work-life balance. , Ajak temanmu untuk melihat postingan ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI