Genetik dan Hormon: Mengapa Pria Lebih Jangkung dari Wanita?

Newsmenit.com Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Detik Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Konten Yang Berjudul Lifestyle, News, Indonesia, Trends Genetik dan Hormon Mengapa Pria Lebih Jangkung dari Wanita Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.
- 1.1. CNBC Indonesia
Table of Contents
Jakarta, CNBC Indonesia - Rata-rata, pria lebih tinggi sekitar 13 sentimeter dari wanita. Perbedaan ini, yang terlihat di seluruh dunia, masih menyimpan misteri ilmiah.
Menurut Alexander Berry, ilmuwan bioinformatika dari Geisinger College of Health Sciences, Pennsylvania, tinggi badan adalah sifat poligenik yang kompleks. Ribuan gen di seluruh genom berkontribusi pada variasi tinggi seseorang. Berry menyampaikan hal ini pada hari Rabu, 9 Juli 2025.
Gen di kromosom seks dan kromosom biasa sama-sama berperan. Studi menunjukkan bahwa tinggi badan 80% diwariskan, sisanya dipengaruhi faktor lingkungan seperti nutrisi dan iklim.
Sebuah studi tahun 2022 di jurnal Nature mengidentifikasi 12.111 lokasi genom yang berhubungan signifikan dengan tinggi badan. Gen-gen ini menyumbang sekitar 25% dari perbedaan tinggi rata-rata antara pria dan wanita.
Berry dan timnya menganalisis data lebih dari 928 ribu orang, termasuk 1.225 individu dengan kondisi kromosom seks tidak lazim, dalam studi yang diterbitkan Mei 2025 di jurnal PNAS. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah gen di kromosom seks ekstra atau yang hilang memengaruhi tinggi badan.
Berry menekankan bahwa kromosom Y tidak secara langsung menyebabkan pria lebih tinggi. Namun, gen khusus pada kromosom Y mungkin memengaruhi hormon seperti testosteron, yang pada akhirnya memengaruhi pertumbuhan tinggi badan. Bisa jadi ada gen lain di kromosom Y yang mempengaruhi produksi hormon secara langsung maupun tidak langsung, kata Berry.
Testosteron, hormon yang diproduksi oleh pria dan wanita (walaupun lebih tinggi pada pria), berperan penting. Hormon pertumbuhan manusia (human growth hormone) yang diproduksi kelenjar pituitari dan insulin-like growth factor 1 (IGF-1) juga berkontribusi, terutama saat pubertas.
Holly Dunsworth, profesor antropologi di University of Rhode Island, berpendapat bahwa estrogen memainkan peran besar dalam pertumbuhan tulang panjang. Mutasi pada gen SHOX dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang, seperti pada kasus kelainan genetik Léri-Weill dyschondrosteosis, yang membuat tinggi badan jauh lebih pendek.
Ekspresi gen (cara gen aktif dan bekerja) bisa menjadi kunci penelitian tinggi badan selanjutnya. Orang tua mewariskan gen yang sesuai dengan karakteristik mereka, sehingga anak dari orang tua tinggi cenderung lebih tinggi. Studi asosiasi genom menyeluruh tentang tinggi badan menemukan hasil di hampir seluruh bagian genom, tambah Berry.
Sekian ulasan tentang genetik dan hormon mengapa pria lebih jangkung dari wanita yang saya sampaikan melalui lifestyle, news, indonesia, trends Silakan telusuri sumber-sumber terpercaya lainnya tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. Jangan lupa untuk membagikan kepada sahabatmu. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI