• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

iPhone 'Made in USA': Mimpi yang Mungkin Jadi Nyata?

img

Newsmenit.com Hai semoga semua impianmu terwujud. Hari Ini aku mau membahas informasi terbaru tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Laporan Artikel Seputar Technology, News, Indonesia, Dunia iPhone Made in USA Mimpi yang Mungkin Jadi Nyata Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Fenomena ketergantungan pada manufaktur luar negeri bukan hanya menjadi isu eksklusif bagi Apple. Banyak perusahaan global lain juga mengandalkan pabrikan di luar Amerika Serikat untuk memproduksi berbagai produk mereka.

Tinglong Dai, seorang profesor bisnis dari Universitas Johns Hopkins, menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan ini memiliki opsi untuk mengalihkan produksi komponen vital ke wilayah Amerika Utara. Namun, ia juga menekankan bahwa Amerika Serikat telah kehilangan keahlian dalam manufaktur skala besar.

Saat ini, sebagian besar produk Apple dirakit di negara-negara seperti China dan India. Pertanyaan yang muncul adalah, seberapa realistis upaya untuk memindahkan kembali fasilitas produksi ini ke Amerika Serikat? Proses ini tidaklah sederhana, mengingat sumber daya yang telah mapan di pabrikan China.

Kebijakan yang diusung oleh mantan presiden Donald Trump memiliki tujuan jangka panjang untuk menarik kembali pabrikan teknologi ke Amerika Serikat. Gary Gereffi, Profesor Emeritus dari Duke University, berpendapat bahwa rekonstruksi rantai pasokan adalah langkah yang paling mungkin untuk diwujudkan.

Salah satu tantangan utama yang akan dihadapi oleh pabrik-pabrik di Amerika Serikat adalah perekrutan tenaga kerja. Perakitan iPhone di Amerika Serikat akan membutuhkan kombinasi tenaga kerja manusia dan robot dalam jumlah yang signifikan.

Dai menyoroti bahwa Amerika Serikat saat ini menghadapi kekurangan tenaga kerja yang serius. Sebagai ilustrasi, Foxconn, pabrikan perakit iPhone di China, mempekerjakan sekitar 300 ribu pekerja.

Selain itu, Apple juga harus mempertimbangkan investasi finansial yang besar. Meskipun produksi di Amerika Serikat mungkin menawarkan harga yang lebih kompetitif, kualitas produk mungkin akan mengalami penurunan, setidaknya pada tahap awal operasional pabrikan di Amerika Serikat.

Dai menambahkan bahwa meskipun Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk memproduksi komponen smartphone di beberapa area, namun kualitasnya belum dapat dikatakan yang terbaik.

Kesimpulan: Memindahkan produksi kembali ke AS adalah tantangan kompleks yang melibatkan banyak faktor, termasuk tenaga kerja, biaya, dan kualitas. Perusahaan perlu mempertimbangkan semua aspek ini sebelum membuat keputusan.

Begitulah penjelasan mendetail tentang iphone made in usa mimpi yang mungkin jadi nyata dalam technology, news, indonesia, dunia yang saya berikan Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari selalu bersyukur atas pencapaian dan jaga kesehatan paru-paru. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih banyak.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.