iPhone 'Made in USA': Mimpi yang Mungkin Jadi Nyata?

Newsmenit.com Hai apa kabar semuanya selamat membaca Di Tulisan Ini mari kita telaah Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak diperbincangkan. Tulisan Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia iPhone Made in USA Mimpi yang Mungkin Jadi Nyata Baca tuntas artikel ini untuk wawasan mendalam.
- 1.1. Kesimpulan:
Table of Contents
Fenomena ketergantungan pada manufaktur luar negeri bukan hanya menjadi isu eksklusif bagi Apple. Banyak perusahaan global lain juga mengandalkan pabrikan di luar Amerika Serikat untuk memproduksi berbagai produk mereka.
Tinglong Dai, seorang profesor bisnis dari Universitas Johns Hopkins, menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan ini memiliki opsi untuk mengalihkan produksi komponen vital ke wilayah Amerika Utara. Namun, ia juga menekankan bahwa Amerika Serikat telah kehilangan keahlian dalam manufaktur skala besar.
Saat ini, sebagian besar produk Apple dirakit di negara-negara seperti China dan India. Pertanyaan yang muncul adalah, seberapa realistis upaya untuk memindahkan kembali fasilitas produksi ini ke Amerika Serikat? Proses ini tidaklah sederhana, mengingat sumber daya yang telah mapan di pabrikan China.
Kebijakan yang diusung oleh mantan presiden Donald Trump memiliki tujuan jangka panjang untuk menarik kembali pabrikan teknologi ke Amerika Serikat. Gary Gereffi, Profesor Emeritus dari Duke University, berpendapat bahwa rekonstruksi rantai pasokan adalah langkah yang paling mungkin untuk diwujudkan.
Salah satu tantangan utama yang akan dihadapi oleh pabrik-pabrik di Amerika Serikat adalah perekrutan tenaga kerja. Perakitan iPhone di Amerika Serikat akan membutuhkan kombinasi tenaga kerja manusia dan robot dalam jumlah yang signifikan.
Dai menyoroti bahwa Amerika Serikat saat ini menghadapi kekurangan tenaga kerja yang serius. Sebagai ilustrasi, Foxconn, pabrikan perakit iPhone di China, mempekerjakan sekitar 300 ribu pekerja.
Selain itu, Apple juga harus mempertimbangkan investasi finansial yang besar. Meskipun produksi di Amerika Serikat mungkin menawarkan harga yang lebih kompetitif, kualitas produk mungkin akan mengalami penurunan, setidaknya pada tahap awal operasional pabrikan di Amerika Serikat.
Dai menambahkan bahwa meskipun Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk memproduksi komponen smartphone di beberapa area, namun kualitasnya belum dapat dikatakan yang terbaik.
Kesimpulan: Memindahkan produksi kembali ke AS adalah tantangan kompleks yang melibatkan banyak faktor, termasuk tenaga kerja, biaya, dan kualitas. Perusahaan perlu mempertimbangkan semua aspek ini sebelum membuat keputusan.
Sekian uraian detail mengenai iphone made in usa mimpi yang mungkin jadi nyata yang saya paparkan melalui technology, news, indonesia, dunia Saya berharap artikel ini menginspirasi Anda untuk belajar lebih banyak berpikir maju dan jaga kesejahteraan diri. silakan share ke rekan-rekan. semoga artikel berikutnya bermanfaat untuk Anda. Terima kasih.
✦ Tanya AI