• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Remuk Redam! Nasib Pedih Jahe Kunyit Nusantara.

img

Newsmenit.com Hai semoga harimu menyenangkan. Di Sini mari kita ulas Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer saat ini. Panduan Artikel Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Remuk Redam Nasib Pedih Jahe Kunyit Nusantara Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Hortikultura tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan produksi yang cukup signifikan pada tiga komoditas rimpang utama: jahe, kunyit, dan temulawak. Penurunan ini menjadi perhatian khusus mengingat pentingnya ketiga tanaman ini, tidak hanya sebagai bumbu dapur, tetapi juga sebagai bahan baku obat herbal tradisional atau biofarmaka.

Sepanjang tahun 2024, produksi jahe, kunyit, dan temulawak mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan produksi temulawak bahkan mencapai 21,17%, dengan total produksi tercatat sebesar 19,18 ribu ton.

Penurunan produksi ini berdampak langsung pada volume ekspor ketiga komoditas tersebut. Permintaan ekspor jahe dari Indonesia, misalnya, sebagian besar berasal dari Bangladesh, dengan nilai ekspor mencapai US$ 4,90 juta atau setara dengan 4,97 ribu ton.

Penurunan produksi rimpang ini menjadi tantangan tersendiri bagi para petani dan pelaku industri herbal di Indonesia. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman rimpang agar dapat memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional. Inovasi dalam teknik budidaya dan pengelolaan pasca panen menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.

Pentingnya tanaman rimpang sebagai komoditas ekspor dan bahan baku obat herbal menuntut perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait. Dukungan terhadap petani, penelitian dan pengembangan varietas unggul, serta promosi produk herbal Indonesia di pasar global menjadi langkah-langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan industri rimpang di Indonesia.

Sekian penjelasan detail tentang remuk redam nasib pedih jahe kunyit nusantara yang saya tuangkan dalam business, news, indonesia, dunia Semoga informasi ini dapat Anda bagikan kepada orang lain tetap semangat belajar dan jaga kebugaran fisik. Bagikan kepada sahabat agar mereka juga tahu. lihat konten lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.